GITA SALON

Tak jarang calon pengantin merasa khawatir dengan schedule dan susunan acara dalam penyelenggaraan akad dan pesta resepsi pernikahannya. Seringkali perasaan ini muncul karena pihak pengantin dan keluarga tidak menggunakan jasa WO  berbayar.  Oleh karena Itu Grsp mencoba membuat draft yang insya Allah bermanfaat.  Draft berikut ini silahkan di copas, mudah-mudahan info ini membantu para calon pengantin untuk dijadikan sebagai acuan dalam diskusi bersama panitia keluarga. Draft dapat diedit dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Bila ditambah acara Tambahan/Adat, seperti Panggih, maka percayakanlah susunan acara sakralnya dengan MC yang tentunya sudah berpengalaman. Calon pengantin tinggal mengikuti jalannya prosesi acara adat panggih yang akan di dampingi oleh perias. PANDUAN ACARA AKAD NIKAH DAN RESEPSI   .................. Putri ...... dari Bapak ..... & Ibu ....... Dengan ................... Putra ...... dari Bapak ...............& Ibu

Suasana pesta adat batak pada pernikahan Erika Situmeang di Gedung Ruma Gorga Mangampu Tua 3 Bekasi Timur Berikut sedikit ulasan mengenai tata cara pra sampai pasca Pernikahan Adat Batak Na Gok : 1. MANGARISIKA Merupakan kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka penjajakan. Jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan, maka pihak orang tua pria memberikan tanda mau (tanda holong) dan pihak wanita memberi tanda mata. Jenis barang-barang pemberian itu dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain. 2. MARHORI-HORI DINDING Merupakan tahap perkenalan keluarga inti dimana keluarga pihak laki-laki (paranak) mengunjungi keluarga pihak perempuan (parboru) dengan maksud memperkenalkan diri dan menetapkan tanggal dan hari untuk lamaran. Pembicaraan antara kedua belah pihak tersebut masih terbatas dalam hubungan kerabat terdekat saja dan belum diketahui oleh umum. 3. MARHUSIP DAN PATUA HATA Marhusip = perunding diam-diam Patua Hata = melamar secara resmi A

Tata rias pengantin jawa secara hulu terbagi menjadi 2 adat, yaitu adat Jogya dan adat Solo. Dari kedua adat tersebut terlahirlah modifikasi tata rias jawa mengikuti kearifan local. Pada era sekarang ini, modifikasi tata rias pengantin jawa, banyak dipengaruhi oleh gaya muslimah. Baik rias Jogya maupun Solo termodifikasi oleh pengaruh gaya muslim. Untuk melakukan tata rias pengantin jawa muslimah diperlukan sentuhan kreatifitas dari perias antara gaya adat dan gaya muslimah. Pengantin jawa muslimah diperuntukan bagi pengantin wanita yang menggunakan hijab atau jilbab, baik itu menggunakan paes maupun tidak. Pada postingan kali ini, tata rias pengantin yang ditampilkan adalah menggunakan hijab namun tanpa paes ageng maupun paes solo. Aksesories pengantin wanita jawa tetap dikenakan untuk menghiasi hijab, yang membuat nilai budaya adat tradisional jawa tetap terkesan kuat, namun tetap bernuansa muslim. Begitu pula untuk pengantin pria, penggunaan busana beskap jawa lengkap

Salah satu tampilan yang menyelaraskan kecantikan wajah wanita adalah bentuk alis. Banyak pendapat bahwa alis adalah sebagai bingkai wajah, oleh karena itu alis sering menjadi perhatian bagi para ahli tatarias kecantikan. Tak jarang seorang wanita telah dikaruniai alis yang indah dan natural sesuai dengan bentuk wajahnya. Hingga bila dipadukan dengan make up akan tampil lebih cantik dan alami. Namun banyak pula wanita yang memiliki alis tidak sempurna, dan memerlukan make up alis untuk mendapatkan bentuk alis yang lebih bagus dan indah. Make up alis yang baik adalah menyesuaikan naturalisasi wajah. Alis akan mendukung make up keseluruhan wajah. Yang bulat akan tersamar dan terlihat menjadi lonjong. Begitu pula dengan wajah yang memanjang akan terlihat menjadi lebih oval. Pada make up rias pengantin, make up alis adalah salah satu sisi penting yang membuat tampilan pengantin wanita menjadi lebih cantik dan  membuat pangling  pada saat hari pernikahannya. Saat ini telah