Pesta Pernikahan Campuran Dengan Adat Tradisional Batak

Pernikahan antar warga negara asing dengan warga Negara Indonesia sudah banyak terjadi. Wanita Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri dengan ragam adat istiadatnya sering memikat pria warga negara asing untuk menikahinya. Entah itu warga negara Eropa, Amerika, Australia atau bahkan Afrika, bila menetap, atau tinggal sementara untuk bertugas maupun aktifitas kegiatan lain, seringkali terpincut oleh wanita Indonesia sampai menikahinya.

Terlebih lagi di era IT dan multimedia sekarang ini, dimana komunikasi dapat dilakukan tanpa batas jarak dan waktu, maka sepasang pria dan wanita yang sudah sama-sama mencintai, lebih mudah untuk dapat melakukan penyesuaian visi dalam hubungan mereka, hingga sampai mempersiapkan pesta pernikahan. 

Pria luar negri yang menikahi wanita Indonesia seringkali tertarik dengan gaya pernikahan adat yang ada di Indonesia. Sehingga tak jarang, ada pria bule yang sengaja menikah dengan pesta full adat, serta memboyong sanak familinya dari luar negri untuk diajak mengikuti prosesi adat pernikahannya. Pasangan pengantin kali ini adalah perkawinan campuran antara wanita Indonesia dengan pria Eropa, dengan pesta pernikahan full adat Batak.

Melalui prosesi pesta pernikahan adat istiadat Batak secara lengkap, pengantin campuran mengenakan sortali dan kain ulos sebagai simbol dan kebanggaan dalam adat masyarakat Batak.

Penampilan kecantikan dan keanggunan pengantin wanita dengan menggunaan sortali dan ulos sudah tidak diragukan lagi, dan sortali juga menambah penampilan pengantin pria eropa yang berkulit putih, (kalau orang Indonesia sering menyebutnya bule’),  ini lebih gagah dan elegan.

Mengutip salah satu sasaran Perkumpulan Masyarakat Perkawinan Campuran Indonesia,  PerCa Indonesia (www.percaindonesia.com) secara budaya adalah meningkatkan kerjasama lintas budaya dengan dengan mengembangkan potensi kekayaan dan keanekaragaman melalui interaksi, pemahaman serta membangun sikap saling menghormati berbagai budaya bangsa yang berbaur dalam masyarakat yang rukun dan harmonis, serta dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan secara nasional dan global.

Maka terlihat bahwa pesta pernikahan dengan menggunakan adat istiadat batak ini secara tidak langsung juga merupakan interaksi yang meningkatkan kerjasama lintas budaya Indonesia dan keanekaragamannya dengan luar negeri.

Gsrp*

Pengantin : Agnes dan Antoine

Lokasi : Graha Delima Kalimalang

Tatarias : Yani Dachlan (Griya Rias Gita)

Fotografi tools : Smartphone.