Jenis Macam Rias Paes Dahi Pengantin Wanita

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam. Setiap wilayah propinsi memiliki tata cara adat istiadat yang merupakan ciri khas budaya dari wilayahnya. Baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari maupun dalam menyelenggarakan acara, masing-masing wilayah memiliki etika dan ketentuan yang berbeda-beda. Namun dari pada itu, semua perbedaan itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Dalam acara pernikahan setiap wilayah pun memiliki tata cara yang berbeda. Hal ini menjadikan keunikan dan ciri khas yang membanggakan dari setiap wilayah.
Sebagai contoh kecil kita ambil sisi dari budaya tata rias wajah pengantin. Penggunaan paes yang selama ini kita kenal dalam tata rias wajah pengantin, sebenarnya tidak hanya ada pada pengantin tradisional Jawa Jogya atau Jawa Solo saja, namun ada juga pada pengantin dari daerah lain.

Berikut ini, beberapa jenis macam rias paes wajah pengantin wanita dan peruntukannya:
Paes Jogya.
Paes ini menggunakan list pada batas antara phidi dan kulit dahi. Lukisan Paes ini memiliki pakem dan ketentuan ukuran yang bila di aplikasikan akan membuat pengantin wanita menjadi cantik. Contoh paes seperti pada gambar diatas.
Paes Solo
Sama dengan Paes Jogya, namun lukisan pidih yang langsung diaplikasikan ke dahi tanpa ada list bingkai paesnya. Uniknya bahwa pakem dan ukuran paes bila diaplikasikan dalam tata rias wajah akan menambah cantiknya wajah pengantin.

Paes Acara Midodareni Jawa
Jenis paes ini, sama dengan paes Solo, namun lukisan paes dilakukan dengan tidak terlalu tebal, yaitu tipis dan kulit dahi pengantin masih dapat terlihat.

Paes Bima
Pengantin Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Bima juga menggunakan paes. Bentuk paes agak berbeda dengan paes jawa. Lukisan pidihnya melengkung di dahi dan tidak serumit paes jawa.

Semua tata rias wajah pengantin tradisional yang memiliki paes pada dahi pengantin wanita, tentunya mengandung nilai kesakralan dari pernikahan adat tradisional daerah tersebut.

gsrp*