MAKEUP RIAS PANGGILAN

Cara Memilih Gaya Busana Pengantin Tradisional



Sebagai Ibukota, DKI Jakarta memiliki warga yang sangat beragam. Mulai dari Betawi asli yang merupakan penduduk asli Jakarta sejak dulu, sampai para pendatang dari berbagai penjuru daerah.
Para pendatang yang sering disebut perantauan ini, hidup bersama dengan kurukunan hingga berjodoh-jodohan. Dan dalam melakukan perjodohan atau perkawinan di Jakarta ini, sering terjadi perkawinan antar pasangan pengantin yang memiliki asal suku yang berbeda dengan latar belakang adat tradisional budaya yang berbeda pula.

Bagi pasangan calon pengantin yang tidak memiliki perbedaan suku keturunan, maka biasanya kesepakatan dalam menentukan format dan tata cara proses pernikahan tidak menemukan masalah. Begitu pula apabila pasangan pengantin berbeda suku, umumnya sudah disetujui bersama melalui pertemuan secara kekeluargaan tanpa ada friksi perbedaan pendapat. Apalagi bila pesta diselenggarakan 2 kali, yaitu resepsi di tepat mempelai wanita dan dilanjutkan dengan ngunduh mantu, tentu format pesta dapat ditentukan sesuai adat masing-masing. 
Namun bila pesta yang diselenggarakan hanya satu kali saja, maka dalam menentukan format pesta pernikahan tradisional bagi pasangan berbeda suku memerlukan sedikit pertimbangan.
Berikut ini ada beberapa tips untuk menentukan busana adat bagi pengantin yang berbeda suku.
Pertama, utamakanlah keinginan dari mempelai wanita. Busana dan dandanan seperti apa yang ia inginkan. Biarkanlah wanita yang memilih, karena  pilihannya tentu memiliki maksud tentang kebanggaan, kecantikan, keanggunan dan sebagainya.
Namun apabila pengantin wanita merasa bimbang, maka keluarga dapat memberikan arahan atau dapat berdiskusi dengan beberapa pihak yang berkompeten.  Ini adalah hal yang lumrah apabila mempelai wanita yang menentukan format pesta pernikahan.
Seperti pengantin kali ini, mempelai wanita memilih sendiri dandanannya, yaitu paes solo. Mempelai wanita merasa yakin bahwa dengan make up dan busana pengantin Solo, ia akan tampil cantik dan lebih percaya diri. Dan suaminya lebih cenderung untuk mengikuti pilihan dari istrinya.
Yang kedua, pertimbangannya adalah dengan melihat daerah lokasi tempat pestanya. Baik itu ditempat wanita maupun pria, format pesta sebaiknya didiselenggarakan dengan adat istiadat lokasi setempat. Hal ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat setempat dengan adat istiadatnya.

Ketiga adalah pengecualian jika salah satu dari pasangan memiliki jumlah sanak saudara yang sedikit, dan satunya lagi memiliki sanak saudara yang banyak , maka dapat dipilih adat dari yang lebih banyak. Ini biasanya dilakukan oleh pasangan yang berada diperantauan dan jauh dari daeri daerah asal masing-masing.

Dan yang ke empat, pasangan pengantin dapat berkonsultasi kepada perias. Pasangan pengantin bisa request pada perias untuk menggunakan 2 busana adat dalam satu hari pesta pernikahan. Jadi busana pesta dibagi menjadi 2 sesi, misalnya siang menggunakan busana jawa, dan sorenya menggunakan busana sunda. Atau pengnatin juga dapat request untuk menggunakan tata rias modifikasi adat tradisional, dimana tata rias sudah mengkombinasi 2 unsur adat yang berbeda dari pasangan pengantin.

Itulah beberapa tips yang mudah-mudahan berguna. Tentunya pasangan yang sudah saling mengerti dan menyayangi, tidak akan ada masalah dalam hal menentukan busana maupun tata cara adat istiadat pesta pernikahan.

Tata Rias : Yani Dachlan
Foto : Using Smartphone

GSRP*


Popular posts from this blog

Harga mulai 1.000.000 Paket Makeup Rias Pengantin 2023

HARGA PAKET MAKEUP SANGGUL RIAS PENGANTIN BATAK DI JAKARTA BOGOR

Mengatur Jadwal Tata Rias Pengantin Dari Akad ke Resepsi.