MAKEUP RIAS PANGGILAN

Sejarah Paes Ageng Pengantin Jogya


Keraton Yogyakarta Hadiningrat adalah salahsatu pusat budaya Jawa yang menjadi panutan dalam seni tata rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Paes Ageng merupakan tata rias pengantin yang memiliki kedudukan tertinggi di Keraton Yogyakarta hal tersebut tidak terlepas dari sejarah terciptanya tata rias tersebut dan tingkat kerumitan yang tinggi ketika mengerjakannya.
Pada masa sebelum Hamengkubuwono IX, tata rias Paes Ageng hanya digunakan oleh putra-putri keraton Yogyakarta saat melangsungkan pernikahan dengan riasan yang sangat sederhana. Namun sejak pemerintahan Hamengkubuwono IX Paes Ageng telah diperbolehkan digunakan masyarakat umum.  
Hal tersebut tidak terlepas dari peran para empu pemaes keraton yakni Alm. Ibu Ray Rochaya Donolobo, Alm Ibu Ray Pradjoko Halpito, Alm Ibu Ray Trenggono Sosronegoro dan Alm Ibu Ray Marmien SardjonoYudosipuro yang meminta izin kepada Sri Sultan supaya tata rias, busana dan segala upacara yang berkaitan, dapat digunakan masyarakat umum.
Dengan mengingat bahwa tata rias pengantin keraton yang syarat akan makna, etika, tata karma serta nilai pendidikan moral bangsa, itu perlu disebarkan dan dilestarikan, maka pihak keraton mengeluarkan kebijakan dan memberi dukungan, yang kemudian disambut antusias oleh masyarakat luas.


Yogyakarta memiliki lima corak tata rias pengantin yang dibedakan oleh fungsi, bentuk busana dan tata riasnya yang masing-masing corak memiliki ciri tersendiri.
Kelima tata rias pengantin gayaYogyakarta adalah 
Corak Paes Ageng atau kebesaran, Corak Paes Ageng jangan Menir, Corak Yogya Putri atau corak sepasaran, Corak Kesatrian Ageng, dan Corak kesatrian

Corak Paes Ageng  merupakan tata rias pengantin yang memiliki kedudukan tertinggi atau  agung. Tata rias tersebut semula hanya dikenakan oleh putra-putri dalem Sri Sultan pada upacara perkawinan agung dalam keraton Yogyakarta, misalnya dikenakan pada saat upacara panggih pengantin yang dikaitkan dengan pesta resepsi. 
Selain itu, tata rias Paes Ageng juga telah digunakan oleh para penari Bedhaya keraton Yogyakarta 

Foto image :

Artikel dikutip dari :
e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No. 3, Oktober 2014
ARTI SIMBOLIS PAES AGENG MASA HAMENGKUBUWONO IXTAHUN 1940-1988
Sri Rahayu
Jurusan Pendidikan SejarahFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya
Yohanes Hanan Pamungkas
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Surabaya


Popular posts from this blog

Harga mulai 1.000.000 Paket Makeup Rias Pengantin 2023

HARGA PAKET MAKEUP SANGGUL RIAS PENGANTIN BATAK DI JAKARTA BOGOR

Mengatur Jadwal Tata Rias Pengantin Dari Akad ke Resepsi.